Kamis, 26 Maret 2015

LAPORAN HASIL PENGAMATAN ART EXHIBITON DI SMA 48 JAKARTA


Nama : Syifa Tiara Ratri
Kelas : X IIS 2

TUGAS PRAKARYA
LAPORAN HASIL PENGAMATAN

Tempat : SMA 48 JAKARTA
Waktu : 09.00 - 15.00 WIB
Tanggal : Senin, 23 Maret 2015

Hasil Pengamatan :
Art Exhibition adalah acara yang rutin diadakan setiap tahun, yang berfungsi untuk melestarikan dan memamerkan seni di Nusantara. Acara ini dilakukan oleh siswa kelas 12 pada hari Senin, 23 Maret 2015 yang dimulai saat jam istirahat sampai jam pulang sekolah.
Pameran ini dimeriahkan oleh siswa kelas 10 dan kelas 11. Karena acaranya cukup menarik dan bagus, maka pameran ini ramai oleh pengunjung dari siswa-siswi. Hal yang ada dalam acara ini adalah pameran seni yang dibuat oleh kelas 12 seperti manic-manik, lukisan dan biasanya terdapat hiburan seperti menyanyi. Dan di dalamnya juga terdapat makanan khas dari daerah tersebut.
Kelas yang saya kunjungi pertamakali adalah kelas 12 IPA 1. Kelas ini bertemakan daerah bali sehingga ketika masuk di dalamnya kita seperti memasuki daerah di bali karena ada aroma yang khas. Barang-barang yang ada juga cukup unik.
Kelas kedua adalah 12 IPA 2 yang bercirikhas daerah Padang. Pintu masuknya bergambarkan rumah di minang dan dekorasi di dalamnya cukup bagus. Salah satu karyanya adalah :


Kelas ke-tiga yang saya lihat adalah 12 IPA 3 yang bertema adat di papua. Kelas ini berambisi untuk lebih mengenalkan papua ke  orang-orang agar papua menjadi daerah yang lebih diperhatikan.
Kelas ke-empat adalah 12 IPA 4 bertema  sunda atau Jawa Barat. Kelas ini cukup kreatif karena mereka mengadakan kuis selfie yang berhadiah Samsung. Di dekorasi nya juga terdapat bamboo-bambu.
Kelas selanjutnya adalah 12 IPA 5 berciri khas daerah Jawa Timur. Jika kita masuk kita akan mendapatkan souvenir berupa kipas. Seni yang di pamerkan juga cukup menarik.
Dan untuk kelas IPS yang pertama adalah 12 IPS 1 bertemakan “Kebudayaan Betawi”. Disini banyak sekali terdapat karya-karya dari anak kelas 12 IPS 1 yang unik, menarik perhatian dan juga sangat kreatif. Disana juga terdapat pedagang Kue Cubit rasa pandan dengan harga Rp 2000/3 buah. Salah satu karya dari kelas ini :


Selanjutnya adalah kelas IPS 2 yang bertemakan tentang “Yogyakarta” disini banyak terdapat makanan khas dari Yogyakarta dan juga kerya-karya yang sangat unik. Dekorasinya juga sangat bagus dan menarik.

Lalu adalah kelas IPS 3  yang berciri khas tentang “7 Manusia Baheula” tema nya sangat menarik perhatian. Di kelas ini seni yang di pamerkan cukup bagus dan dekorasinya juga sangat bagus. 


Kamis, 29 Januari 2015

Uji Keterampilan 2


1. Bagaimana cara membuat hiasan dinding dari kain perca?




Cara membuat :
1. Gambar diperbesar menurut ukuran yang sebenarnya
2. Kemudian gunting pola tersebut menurut bagiannya, garis muka disulam
3. Potong pada kain kertas, kemudian letakkan pada bahan dan setrika dahulu
4. Memotong bahan sisakan ½ cm sekelilingnya. Bila kain telah di setrika yang panas, gunting sisinya dan lipat atau lem
5. Teriplek diberi kain dan sisa kain lipat atau lem pada bagian belakang
6. Beri tali pada tengah atas, tutup dengan karton pada bagian belakang
7. Pada bagian muka tempelkan potongan-potongan
2. Bagaimana cara mempromosikan produk secara unik?


2. Bagaimana cara mempromosikan produk secara unik?

1. Beli 1 gratis 1
Daripada Anda memberi diskon 50%, skema beli 1 gratis 1 akan terasa lebih menguntungkan kedua belah pihak. Karena, pelanggan tetap membeli produk anda dengan harga utuh, sekaligus merasa beruntung mendapatkan 1 produk secara gratis.

2. Kursus Gratis
Untuk Anda yang menjual produk dengan prosedur pemakaian tertentu, berikan kursus gratis mengoptimalkan manfaat produk Anda. Pelanggan tentu akan berterimakasih atas layanan tersebut.

3. Promosi Bersama
Kerjasama dengan pemilik bisnis lain yang relevan di sekitar Anda. Bisa dicoba kerjasama dengan bisnis yang menjual produk pelengkap produk yang Anda jual, atau bisnis yang memiliki target pasar yang sama dengan bisnis Anda. Misal, BaksoGranatz membuat promo: Beli 10 porsi BaksoGranatz GRATIS 1 jam akses internet, bekerjasama dengan warung internet terdekat.

4. Hadiah Gratis untuk jumlah pembelian tertentu
Berikan hadiah untuk pelanggan yang membeli produk minimal. Misal, BaksoGranatz memberi hadiah T-Shirt gratis untuk setiap pembelian minimal 20 porsi BGz.

5. Hadiah Kejutan untuk pembelian tertentu
Kepuasan pelanggan terjadi ketika seseorang mendapatkan lebih dari yang dia harapkan. Atau, Anda memberikan sesuatu melebihi apa yang Anda janjikan. Untuk itu, berikan hadiah kejutan untuk pembeli dengan nilai transaksi tertentu, dan buat dia terpesona dengan layanan bisnis Anda.

6. Jual Paket
Produk yang kurang laris di toko Anda, bisa dijual satu paket dengan produk yang banyak diminati pembeli. Daripada menumpuk di gudang, jauh lebih baik untuk secepatnya menjual produk yang kurang laku tersebut.

7. Berikan Voucher
Pastikan pengunjung toko Anda kembali di lain waktu, dengan memberi voucher belanja di toko Anda. Jangan lupa untuk mecantumkan masa berlaku voucher tersebut.

8. Gratis Layanan Purna Jual
Berikan layanan perawatan produk yang pelanggan beli, gratis untuk 2 pekan atau 1 bulan pertama.

9. Konsultasi Gratis
Pelanggan bisa berkonsultasi mengenai penggunaan dan perawatan produk yang dia beli di toko Anda. Selama konsultasi, Anda juga bisa menawarkan produk pelengkap untuk produk yang sudah dibeli pelanggan.

10. Gratis Desain
Jika Anda pemilik bisnis percetakan, gratiskan biaya desain untuk pemesanan dalam jumlah tertentu.

3. Bagaimana cara membuat bros dari renda?
Bahan yang di butuhkan Untuk Membuat Bros Dari Renda.
1. Renda.
2. Kin keras dan manik-manik.
3. penitik.
4. Lem tenbak.
5. Gunting.
Setelah alat dan bahan-bahan sudah di siapkan,anda tinggal mengikuti langkah-langkah pada gambar di baah ini.
Langkah ke 1 dalam membuat bros dari renda:

Untuk langkah pertama gunting kain keras menjadi bulet seperti yang anda iat pada gambar no1, beri lem pada sisi lem keras,tempel renda pada kain keras yang sudah di lem tadi sambil di lipat rendanya sedikit-sedikit hingga membuat rempelan seperti yang anda lihat pada gambar no 4,lakukan seterusnya hingga hasilnya seperti yang anda lihat di gambar no6.
Langkah ke 2 cara membuat bros dari renda:

Jika Renda sudah memenuhi kain keras gunting,lalu beri lem pada bagian tengah renda, tempelkan aplikasi manik-manik, lalu beri lem pada bagian belakangnya seperti yg anda lihat di no5, lalu pasang penitiknya.
Dan inilah hasil Dari Proses Pembuatan Tadi.

Seperti yang anda lihat pada gambar di atas ini hasilnya terlihat cantik dan unik..
5. Bagaimana cara membuat taplak dengan teknik quilting?

Langkah pertama, siapkan pola segi empat yang terbuat dari karton, saya menggunakan ukuran 10 x 10 cm dan ditambah 1 cm untuk tiras (batas pinggir jahitan) menjadi 11 x 11 cm. Plotkan pola pada kain bagian buruknya dengan pinsil lalu gunting ,megikuti garis pinsil.


Potong ketiga jenis kain itu masing-masing 4 potong. Jumlahnya menjadi 12 potong


Susun kotak kain selang seling seperti gambar di atas


Ambil satu baris yang terdiri dari 3 kotak kain lalu jahit, lihat hasilnya seperti pada gambar. lakukan langkah ini pada ketiga baris lainnya.


Usahakan pada setiap titik sambungan harus pas ketemu dengan titik sambungan lainnya


Lalu semat dengan jarum pentul agar tidak bergeser saat dijahit, sambungkan setiap barisnya dengan cara dijahit


Lalu setrika setiap sambungan hingga rapih


Lihatlah pertemuan sambungan bertemu satu titik seperti tanda '+'


Tahapan quiltingnya : siapkan busa angin dan kain katun untuk alas, masing-masing ukurannya dibuat lebih besar daripada bagian utamanya. Cara menyusunnya, paling bawah bahan alas, busa lalu diatasnya kain utama. Semat dengan jarum pentul atau peniti atau jelujur lapisan kain ini.


Jahit atau tindas dengan mesin jahit, lihat garis-garis jahitannya, saya ikuti garis diagonal (tidak menjadi patokan alur-alur jahitannya, sesuaikan dengan selera anda)


Bila dibalikkan tampak alas kain katun


Rapikan sisi-sisi taplak dengan cara digunting


Setelah diratakan pinggirannya


Siapkan kain katun bercorak lain (dalam hal ini bintik-bintik) untuk border (pinggiran). Gunting sepanjang keliling taplak tetapi kalau bahannya pendek bisa disambung-sambung (bahan dipotong lalu disambung dengan jahitan). Untuk mendapatkan hasil yang baik gunakan kain serong.


Lipat dua kain yang telah dipotong tadi lalu pipihkan dengan setrikaan


Pasang dan jahit sekeliling taplak


Hasilnya seperti ini


Bagian belakang tetap enak dilihat


Produk yang satu ini adalah salah satu pengalaman pertama yang saya ceritakan di awal artikel ini


4. Bagaimana cara membentuk jaringan agar dapat memperlancar promosi produk?

Kamis, 15 Januari 2015


A. Kebutuhan Manusia 
Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan kelansungan hidup dan harus                   dipenuhi. Keinginan adalah pilihan terhadap sumber daya atas alasan yang berbeda dan tidak mutlak harus di penuhi dan merupakan bagian dari kebutuhan. Sifat Kebutuhan manusia adalah tidak terbatas atau tidak ada habisnya atau terus meningkat. Contoh. Jika sudah punya satu baju maka akan tetap membeli baju yang lain. 

B. Kelangkaan Sumber Daya (Scarcity) 

Kelangkaan adalah terjadinya kesenjangan/perbedaan antara kebutuhan dengan jumlah alat pemuas kebutuhan. Kelangkaan terjadi karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemenuh kebutuhan atau sumber daya terbatas. Sumber daya terbatas (Langka)karena untuk memperolehnya dibutuhkan pengorbanan (Pengertian dalam Ilmu Ekonomi). Untuk itu timbullah pertanyaan untuk mengatasi kelangkaan tersebut yang di jadikan sebagai masah pokok ekonomi.


Faktor penyebab kelangkaan.
  1. keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhan 
  2. kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia 
  3. keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada 
  4. peningkatan kebutuhan manusia yang lebih cepat dibanding dengan kemampuan penyediaan sarana kebutuhan 
Untuk mengatasi kelangkaan maka yang harus dilakukan adalah 
  1. Mengefisiensikan penggunaan sumber daya 
  2. Mencari alternatuif lain untuk mengatasi kelangkaan dengan menciptakan barang pengganti/ substitusi (WHAT). 
  3. Lama produksi sumber daya di persingkat dengan IPTEK dan pengembangan kemampuan SDM (HOW). 
  4. Menjaga sirkulasi Sumber daya 
C. Masalah Pokok Ekonomi 
  1. What = Barang apa yang diproduksi untuk mengatasi kelangkaan 
  2. How = Bagaimana barang itu diproduksi misalkan dengan Kemjuan IPTEK atau memanfaatkan sumber daya yang tergolong banyak. 
  3. For whom = Untuk siapa penggunaan barang tersebut. 
Contoh: Kasus Kelangkaan Minyak Tanah.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka timbullah pertanyaan bagaimana mengatasi masalah tersebut?. Pemerintah sebagai pelaksana system ekonomi membuat kebijakan untuk mengatasi dengan mencari alternative barang pengganti sehingga timbullhah pertanyaan, barang apa yang harus di ciptakan atau diproduksi agar kelangkaan tersebut dapat diatasi dan barang tersebut harus mempunyai fungsi yang sama dengan minyak tanah serta jumlahnya diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan akan barang bakar. Kebijakan itu dengan menggunakan gas yang mempunyai fungsi yang sama dengan minyak tanah. Setelah itu timbul lagi pertanyaan bagaimana memproduksinya agar bisa digunakan oleh semua lapisan masyarakat karena produk gas kebanyakan digunakan oleh masyarakat golongan menengah ke atas sedangkan masyarakat golongan bawah tidak mampu menggunakannya. Ketidakmampuan itu dikarenakan alat untuk menggunakan gas terlalu mahal dari segi kompor dan tabung gas serta pengetahuan penggunaannya. 

Agar semua lapisan masyarakat mampu dan mau menggunakan gas sebagai bahan bakar maka pemerintah melakukan tiga tahap perencanaan yang pertama pemerintah menciptakan atau memproduksi tabung gas ukuran 3 kg yang berlabel SNI, kompor gas mini dan petunjuk penggunaannya. Tahap kedua memberikan/membagikan bantuan tabung gas dan kompor tersebut ke masyarakat golongan bawah dengan sosialisasi penggunaannya. Tahap ke tiga pemerintah menarik subsidi terhadap minyak tanah dan mengurangi pasokan minyak tanah. Itulah contoh dari 3 masalah ekonomi dan peneyelesaiannya. 

D. Biaya peluang 

Untuk mengatasi kebingungan atas kebijakan atau pilihan dari alternatif penggunaan sumber daya secara efektif (Konsumsi) dan pilihan produsen terhadap barang apa yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan yang berkaitan dengan masalah pokok ekonomi (what, how dan for whom), maka perlu diketahui untung dan rugi atau manfaatnya dalam membuat pilhan serta akibat dari pilihan yang di pandang dari segi biaya, waktu dan manfaatnya. 

Biaya Peluang adalah biaya yang di korbankan dalam usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan baik dalam penggunaan sumber daya dan keinginannya. 

Sifat biaya peluang adalah bersifat Subjektif atau yamg memilih pilihan. 

Contoh: Pada saat Ikur (Mahasiswa Reg A FKIP UNTAN) masuk kuliah dia dihadapkan dua pilihan yaitu ditawarkan kerja di dua tempat berbeda. Tempat pertama ditawarkan bekerja sebagai OB di Mega Mall Pontianak dengan Upah Rp. 800.000/bulan dengan sistim kerja ship malam dan ship siang dengan waktu kerja 8/hari sedangkan di tempat kedua ditawarkan sebagai penjaga warnet dengan upah Rp. 300.000/bulan dengan waktu kerja dari pukul 17.00-22.00 WIB. Ternyata ia memilih pilhan yang kedua sebagai penjaga warnet dengan pola pikir bahwa ia seorang mahasiswa dengan jam kuliah yang padat, tidak memungkinkan ia kerja sebagai OB dengan kualifikasi professional, walau upah yang didapat tinggi dan bekerja di warnet ia bisa kuliah dengan tenang serta dapat menggunakan internet gratis sebagai penunjang kuliah walau dengan upah sebesar Rp. 300.000. setelah dari deskripsi di atas pilihan tersebut didasari dari segi manfaat kemudian biaya peluang selama setahun dapat di hitung dengan cara: 

T4 1. OB dengan Upah Rp. 800.000/bulan 
T4 2. Penjaga Warnet dengan Upah Rp. 300.000/bulan 
Dit: OC (Opportunity Cost) selama 1 Tahun (12 bulan) 
Jadi. Total upah jadi OB salama 1 tahun adalah Rp. 800.000 x 12 = Rp. 9.600.000 
Total upah di T4 2 selama 1 tahun adalah Rp. 300.000 x 12 = Rp. 3.600.000 
Jumlah biaya peluang yang ditanggung selama setahun adalah Rp. 9.600.000 – Rp. 3.600.000 = Rp. 6.000.000 

E. Sistem Ekonomi 

System = tata cara / manajemen (POAC)/ aturan (kebijakan) secara teratur dan rasional. 
Ekonomi = hal-hal yang menyangkut tentang usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 
Jadi system ekonomi adalah satuan tatacara atau manajemen (Planing, organizing, Actuating, and controling) dalam mencegah dan menyelesaikan masalah ekonomi didalam masyarakat dengan tujuan mencapai kesejahteraan bersama. System ekonomi di perlukan karena untuk mengatasi masalah ekonomi dalam usaha mencapai tujuan. 

Macam-macam Sistem ekonomi:

1. Sistem ekonomi tradisional

Ciri- cirinya: 
  • Sector produksi masih belum maju atau masih tradisional (sederhana) 
  • Bersifat agraris dan ekstraktif (tergantung pada alam) 
  • Bersifat masih tertutup atas kemajauan teknologi 
  • Usaha dilakukan dengan gotong royong 
  • Pola kerja atau usaha masih tergantung dengan kearifan local. 
  • Perekonomian statis 

2. Sistem ekonomi pasar/ liberal.

  • Mekanisme pasar di atur oleh The invisible hand atau oleh permintaan dan penawaran 
  • Bersifat kapitalisme 
  • Bebas memiliki sumber daya produksi 
  • Bebas berusaha 
  • Campur tangan pemerintah terbatas 
  • Perakonomian labil. 
Tokoh system ini adalah Adam Smith, Professor Milton Friedman 

3. System ekonomi Komando/ terpimpin/ terpadu/ terpusat

Dahulu disebut dengan system ekonomi komunis sejalan dengan pengaruh globalisasi maka sendi-sendi perekonomian berubah menjadai system ekonomi komando. 
  • Pemerintah berkuasa penuh atas perekonomian Negara 
  • Segala aspek ekonomi di kuasai dan di atur oleh pemerintah 
  • Hak perorangan cenderung di abaikan 
  • Individu tidak bebasa memilih usaha 
  • Perekonomian labil. 
Tokoh system ini adalah Karl Max (1811-1883) 

4. Sistem ekonomi campuran (Paduan dari liberal dan komando)

System ini adalah campuran dari system ekonomi yang ada yang menkombinasikan peran pemerintah dan pihak swata dalam menajalankan dan mengatur perekonomian. Salah satu contoh system ini adalah system ekonomi Pancasila 

Cirri-ciri: 

1. Negara mengusai sumber daya yang menyangkut hajat hidup orang banyak. 
2. Individu bebas berusaha dan memilih bidang usaha 
3. Fundamental perekonomian di atur oleh pemerintah 
4. Sebagai badan pengawas dan pelaku perekonomian

BAB 2. PERILAKU KONSUMEN DAN PERILAKU PRODUSEN

1. Pola Perilaku konsumen dan pola perilaku produsen

1. Manfaat (nilai guna)suatu barang

Barang atau jasa bermanfaat karena untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan dan dapat memenuhi kebutuahan. Pengorbanan itu bisa berbentuk: 
1. Jumlahnya sedikit atau terbatas 
2. Ongkos produksinya mahal 
3. Iptek yang digunakan 
4. Besarnya tenaga 
5. Seni yang termaktub atau tersirat


2. Pola Perilaku Konsumen

Arah pola perilaku konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan memenuhi kepuasan dengan pilihan-pilihan yang rasional atas manfaat suatu barang atau jasa yang akan dikonsumsi.  Pilihan terhadap barang atau jasa yang di konsumsi berdasarkan 
  • Kualitas barang yaitu awet, higenis, dan praktis 
  • Harga ekonomis 
  • Jumlah 
  • Jaminan/garansi 
  • Nilai seni dan sejarah 
  • Hobi atau feel 
Untuk mengetahui tingkat konsumsi terhadap suatu barang maka dapat dihitung melalui dua pendekatan yaitu 

1. Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach)

Menggunakan konsep marginal utility/tambahan nilai guna (MU) sesuai hukum Gossen 1 yang intinya apabila konsumsi satu jenis barang terus dilakukan maka kegunaan/ utilitas barang semakin meningkat akan tetapi tambahan nilai guna semakin menurun. Hukum Gossen II yaitu konsumsi berbagai jenis barang dengan tingkat pendapatan dan harga tertentu akan mencapai tingkat optimisasi (kepuasaan maksimal) pada saat MU = harga semua barang yang dikonsumsi.

Urutan gelas yang diminum
(TU)
Total Utility
MU
0 belum minum
0
-
1 (Sangat nikmat)
10
10
2 (Nikmat)
17
7
3 (cukup nikmat)
19
2
4 (kurang nikmat)
19
0
Contoh : sehabis Olah raga Adi terasa haus maka yang di butuhkannya adalah air, adi kemudian minum segelas air, terasa sangat nikmat sekali (MU) di tenggorokan dengan kepuasan (TU) mencapai nilai 10, kemudian ia masih merasa kekurangan dan minum segelas lagi (gelas ke-2) terasa nikmat dan nilai total kepusannya (TU) 17, lagi-lagi Adi minum segelas lagi dan ternyata nikmatnya berkurang (MU) menjadi cukup nikmat tidak seperti pada saat pertama minum dan nilai total ulitilitasnya menjadi 19. Ternyata Adi juga belum puas kemudian minum segelas lagi sehingga perutnya mulai terasa penuh yang artinya kurang nikmat dan total utilityanya tetap 19 karena tidak memberikan tambahan manfaat. Jika Adi masih terus minum maka bukan manfaat yang di dapat tetapi kerugian yang artinya perut menjadi sakit dan akan muntah sehingga MU nya menjadi Minus. Sehingga grafiknya vertikal.



2. Pendekatan ordinal (Ordinal Approach) 

Menganggap bahawa utilitas barang tidak perlu diukur tetapi konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari mengkonsumsi. Pendekatan Ordinal dibagi menjadi 2 konsep yaitu 

 A. Konsep Indiference Curve (kurva Indiferen) 
Adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam barang yang memberikan Utilitas yang sama.
Contoh: Nabu ingin membeli baju dan celana. Dia memikirkan kombinasi pembelian baang tersebut dengan tingkat utiltas yang sama seperti table dan kurva di bawah ini.









B. Konsep Garis Anggaran (Budget Line) 
Garis anggaran adalah garis yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang berbeda dengan pendapatan yang sama.